Photobucket

Jumat, 21 Oktober 2011

Mengubah sudut pandang Kristen

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”. Roma 12:2


“Ketika aku muda, aku ingin mengubah seluruh dunia. Lalu aku sadari, betapa sulit mengubah seluruh dunia ini, lalu aku putuskan untuk mengubah negaraku saja. Ketika aku sadari bahwa aku tidak bisa mengubah negaraku, aku mulai berusaha mengubah kotaku. Ketika aku semakin tua, aku sadari tidak mudah mengubah kotaku. Maka aku mulai mengubah keluargaku. Kini aku semakin renta, aku pun tak bisa mengubah keluargaku.Aku sadari bahwa satu-satunya yang bisa aku ubah adalah diriku sendiri.Tiba-tiba aku tersadarkan bahwa bila saja aku bisa mengubah diriku sejak dahulu, aku pasti bisa mengubah keluargaku dan kotaku. Pada akhirnya aku akan mengubah negaraku dan aku pun bisa mengubah seluruh dunia ini.”

Belajar dari kalimat di atas, seharusnya kita yang masih hidup bisa melangkah lebih bijak. Kita tidak akan bisa mengubah dunia, negara, kota atau keluarga. Karena kita tidak punya kontrol atas hidup mereka. Satu satunya orang yang berada di bawah kontrol kita adalah diri kita sendiri. Mana lebih mudah, mengubah kebiasaan tetangga atau kebiasaan diri sendiri? Mana lebih masuk akal, mengubah tabiat suami atau tabiat diri sendiri? Tentu saja mengubah diri sendiri. Ketika kita bisa mengubah diri sendiri, maka yang lain akan ikut berubah. Kalau tidak percaya cobalah mulai berubah dan lihatlah apa yang terjadi.

Tuhan tidak pernah meminta umat-Nya untuk mengubah dunia. Ia hanya meminta supaya kita mengubah pola pikir yang duniawi. Tuhan tidak pernah memanggil kita menyadi matahari, Ia hanya memerintahkan supaya kita menjadi terang di tengah tengah kegelapan. Yesus tidak pernah meminta kita mengubah dunia, yang Ia minta ialah supaya kita pergi dan menghasilkan buah dan buahnya itu tetap. Perintah ini tidak berat jika kita mau hidup di dalam Firman-Nya. Mari kita melakukannya, jangan sampai kita menyesal ketika sudah masuk ke liang kubur.

Tidak ada komentar: