Photobucket

Senin, 19 September 2011

Es Krim






Pada suatu hari seorang anak kecil masuk ke sebuah restoran terkenal. Dengan langkah riang dan sedikit berlari, anak kecil itu duduk di salah satu bangku kosong di sana. “Sangat ramai,” gumamnya. Anak kecil itu kemudian mengangkat tangannya untuk memanggil salah satu pelayan restoran. Seorang pelayan perempuan pun segera datang menghampiri anak kecil itu dengan membawa buku menu makanan. 

                                                                        
“Mau pesan apa, dik?” Tanya pelayan itu “berapa harga satu porsi es krim bertabur strawberry dan coklat itu?” si anak balik bertanya sambil menunjuk salah satu gambar yang terpampang di tembok restoran.
“2 dollar.” Jawab si pelayan dengan ramah. Anak itu kemudian memasukkan tangannya ke dalam saku dan mengeluarkan beberapa keeping uang receh dan menghitungnya. “kalau es krim nya tanpa strawberry dan coklat berapa?” “1 dollar” jawab pelayan itu dengan sedikit aneh.
Anak itu kemudian memasukkan tangannya ke saku yang lain, dia mengeluarkan recehan lagi, dan mulai menghitungnya. “kalau es krim nya tanpa strawberry dan coklat, serta cuma separuh porsi saja berapa?” “setengah dollar!” jawab pelayan itu dengan ketus. “baik, saya pesan itu saja.” Kata si anak lagi.
Pelayan itu segera kembali ke dapur. Beberapa saat kemudian pelayan kembali ke meja si anak sambil membawa pesanannya. Anak itu pun segera memakan es krim tersebut dengan lahap. Setelah es krim selesai dimakan, pelayan kembali menemui anak itu sambil membawa nota pembayaran.
“semua setengah dollar” kata pelayan sambil menyodorkan nota kepada si anak. Si anak lalu mengeluarkan semua uang receh miliknya dan memberikannya kepada pelayan. “ini setengah dollar.” Katanya. Kemudian, tangan anak itu merogoh saku belakangnya dan mengeluarkan selembar uang 10 dollar. “dan ini tips untuk kamu.” Kata anak itu sambil menyerahkan 10 dollar itu.
Memang, kadang manusia hanya melihat sesuatu dari luarnya. Bahkan kita sendiri pun sering mengalami hal itu. Kesibukan dan keruwetan kejadian sehari-hari bisa membuat seseorang lupa untuk “melihat lebih dalam” orang-orang di sekitarnya.
Sangat wajar jika seseorang yang sudah pakai jas mulai menganggap remeh orang-orang yang hanya menggunakan t-shirt.
Tapi cerita di atas hendaknya mengingatkan kita lagi, bahwa sesuatu yang berharga kadang muncul dari hal-hal yang biasa saja. Rejeki bisa datang dari arah yang tak terduga, bahwa mata manusia kadang terlalu sempit untuk dapat melihat spectrum kepribadian seseorang. Seperti halnya hujan tetap bisa turun saat matahari bersinar terik.

Bye "Andreas Sugianto.

Tidak ada komentar: